Komoditas ternak Domba
Sistematika
Menurut Blakely (1991), sistematika ternak Domba yaitu :Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Bovidae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis canadenis
Ovis aries
Asal-usul dan Bangsa
Domba
sudah lama diternakkan orang, hanya sedikit yang dapat kita ketahui
asal-usul dilakukannya seleksi dan domestikasi domba. Domba dianggap
dari keturunan jenis liar seperti meufion, yaitu sejenis domba yang
berekor pendek. Varietas-varietas yang terdapat di Eropa dan Asia adalah
merupakan stok dasar untuk menghasilkan woll, daging, kulit serta susu
(Blakely and David, 1991).
Berkembangan
kegiatan perajutan dan permintaan sebagai bagian dari perkembangan
kehidupan manusia, muncullah jenis dan bangsa-bangsa domba yang baru
sebagai penghasil woll yang berkualitas, tentu saja dengan mengorbankan
beberapa sifat yang lain. Domba Merino dari Spanyol adalah domba yang
dikembangkan menjadi salah satu bangsa penghasil woll yang bagus
(Blakely and David, 1991).
Domba
merupakan ternak yang pertama kali di domestikan, dimulai dari daerah
kaspia, Iran, India, Asia Barat, Asia Tenggara, dan Eropa. Salah satu
jenis domba yang di Indonesia adalah domba ekor tipis (Salamena, 2003).
Domba asli Indonesia
Mempunyai badan yang kecil, lambat dewasa, warna bulu dan tanda lain tidak seragam, dan dagingnya sedikit sekali
Domba Ekor Gemuk.
Berasal dari Indonesia bagian timur (Madura, Sulawesi dan Lombok).
Jantan bertanduk sedangkan betina tidak, ekornya panjang, lebar dan
mampu menimbun lemak yang banyak sehingga ekor menjadi sangat besar,
tetapi diujung ekor tipis, karena disini tidak terdapat penimbunan lemak
(Sastroamidjojo, 1983).
Domba import
Domba Merino.
Berasal dari Spanyol, bulu tebal, jantan bertanduk besar serta
melingkar-lingkar. Merupakan domba penghasil wool yang sangat baik.
Mempunyai 3 tipe yaitu : tipe A bulunya sangat keriting, tipe B bulunya
tidak terlalu keriting, tipe C bulunya tidak keriting yang sering
disebut Delaire Merino (Blakely dan Bade, 1992).
Domba Rombouillet. memiliki ciri badan besar, dalam dan padat, tulang kuat, jantan bertanduk sedangkan yang betina tidak. Digunakan sebagai penghasil daging dan wol yang cukup baik.(Blakely and Bade, 1992)
Domba Hampshire.
Berasal dari Inggris, merupakan tipe pedaging yang mempunyai ciri
badan padat dan dalam, leher agak panjang, kepala besar, telinga
besar, warna bulu putih, bagian kaki bawah, muka dan bagian telinga
sebelah dalam serta keliling mata berwarna coklat kehitaman, tidak
bertanduk, telinga besar dan letaknya horisontal, badan besar, tegap,
hidup baik dipadang rumput dan mudah beranak (Srigandono, 1991).
Domba Dorsett.
Berasal dari Inggris, terkenal sebagi produsen wol dengan ciri-ciri
kulit empat persegi panjang, leher sedang dan dalam, tanduk istimewa,
tanduk jantan subur dan mempunyai lingkaran. Jantan maupun betina berat badan bisa mencapai lebih dari 100 kg (Sastroamidjojo, 1983).
Domba Licoln. Merupakan domba tipe pedaging yang berbulu lebat, tidak bertanduk sering digunakan untuk perkawinan silang (Srigandono, 1991).
Domba persilangan
Domba Garut.
Merupakan hasil persilangan antara domba asli dan domba marini dan
domba ekor gemuk. Domba pejantan bertanduk besar melengkung ke belakang
seperti spiral tetapi tidak begitu panjang. Pangkal tanduk kanan dan
kiri hampir bersatu, tulang tengkorak lebar, sering digunakan untuk
aduan, domba betina tidak bertanduk (Huitema, 1986).
Domba Kolombia. Merupakan persilangan antara domba licon dengan domba Rambonillet. Warna putih, muka lebar, tidak bertanduk, mudah beradaptasi (Srigondono, 1991).
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, James dan David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sastroamidjojo .S.M. 1983. Ternak Potong dan Ternak Kerja. CV. Yasaguna. Jakarta.
Eki. Maura,
2011.http://ketekdekil.blogspot.com/2011/02/vaksinasi-dan-pencegahan-penyakit-pada.html.
Diakses Pada Tanggal 20/07/2013, Sumedan,
Jawa Barat,
Indonesia.