Ternak Sapi Asli Indonesia
Ternak Asli Adalah Ternak yang kerabat liarnya berasal dari dan proses domestikasinya terjadi di Indonesia.
1.Sapi Bali
Ciri-ciri Sapi Bali
- Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih “pedet”, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone
- Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.Kepala agak pendek dengan dahi datar.Badan padat dengan dada yang dalam.Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambirKakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau.Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam
- Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
Keunggulan Sapi Bali
Subur (cepat berkembang biak/ fertilitas tinggi),Mudah beradaptasi dengan lingkungannya,Dapat hidup di lahan kritis.Mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan.Persentase karkas yang tinggi.Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat.Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin penyakit jembrana.Kandungan lemak karkas rendah.Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor. (Dunia sapi)Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86 %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa yang 60 %.Karakteristik reproduktif antara lain : periode kehamilan 280 - 294 hari, rata-rata persentase kebuntingan 86,56 %, tingkat kematian kelahiran anak sapi hanya 3,65 %, persentase kelahiran 83,4 %, dan interval penyapihan antara 15,48 - 16,28 bulan. (Suharjawanasuria)